Bos Google Ini Mundur Usai Terseret Kasus Pelecehan Seks

Rich DeVaul, salah satu bos Google, mengundurkan diri jawaban masalah pelecehan seks (Foto: Getty Images)
Jakarta - Tak usang sehabis New York Times mempublikasikan laporan mereka soal masalah pelecehan seksual di Google, seorang eksekutif di Alphabet -- induk Google -- mengundurkan diri, yaitu Rich DeVaul.

DeVaul ialah eksekutif di divisi penelitian X Alphabet -- sebelumnya dikenal sebagai Google X -- dan merupakan salah satu inisiator Project Loon. Jabatan resmi DeVaul sebelum mengundurkan diri ialah Director of Rapid Evaluation and Mad Science.

Pengunduran diri DeVaul itu tak disertai dengan derma pesangon, menyerupai yang didapat oleh Andy Rubin. DeVaul mengundurkan diri sehabis namanya disebut dalam laporan pemeriksaan New York Times mengenai cara Google menangani kasus-kasus pemerkosaan yang terjadi di perusahaan tersebut.

Dalam laporan tersebut, DeVaul disebut melaksanakan pelecehan tersebut terhadap seorang engineer berjulukan Star Simpson pada 2013 lalu. Simpson dikala itu berada pada tahap tes wawancara untuk sanggup bekerja di Google.

Ia diundang oleh DeVaul untuk menghadiri sebuah ekspo seni dan budaya berjulukan burning Man. Simpson, yang tiba ke ekspo itu bersama ibunya, diminta oleh DeVaul untuk membuka baju dan memberi pijatan padanya.

Parahnya lagi, DeVaul ternyata sudah mengetahui jika lamaran Simpson di Google bergotong-royong sudah ditolak sebelum ia mengundangnya ke ekspo tersebut, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Rabu (31/10/2018).

Simpson kemudian melaporkan kelakuan DeVaul ini ke Google. Namun pihak Google membujuknya untuk tak mengungkap masalah ini ke publik, alasannya ialah Google akan mengambil tindakan untuk menghukum DeVaul.

Namun alih-alih dihukum, DeVaul tetap bekerja di Google. DeVaul meminta maaf alasannya ialah salah menilai, dan mengklaim Simpson sudah mengetahui jika lamarannya di Google sudah ditolak dikala ia menentukan untuk tiba ke ekspo itu.

Tonton juga 'Google Kaprikornus Perusahaan Terbaik Versi Majalah Forbes':

[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com